Hilangnya kerikil
Bilamana kerikil berbicara dengan teman setianya sirerumput, di bawah
teduhan awan gulita, turut serta jua sang angin yang membelai dingin.
Tik... tik... tik... untaian titisan hujan menyirami dua sahabat setia
yang semakin berat hentakannya. Dalam suasana yang di antara itu, jerit
kerikil " Rerumput!!! Biarpun hempasan air ini membadai dirimu,
kurasakan dikau masih mampu bertahan. Biar cuma akarmu itu tersekat di
permukaan namun dikau masih
tetap di situ ". Di hujung jeritan itu,
sayup-sayup suara kerikil di bawa arus kehidupan, getus hiba rerumput "
semoga engkau duhai kerikil, akan kutemui dirimu di alam yang bukan alam
kita".
1505pm Nov 10. 2013
Cucu Raja Gompong AnuarAhmad
No comments:
Post a Comment