BANGKU KENANGAN ITU BISU
BANGKU KENANGAN ITU BISU
Dulu
kita berdua duduk di situ
melakar kisah-kisah kita
bersama dentum cinta yang bergemuruh
mendesak setiap sudut rasa
dalam kata-kata mesra
di setiap untaian makna
membina harap dalam tautan setia
dan bangku itu tersenyum mendengarnya.
Dulu
setia itu milik kita
cerita-cerita itu juga kita yang punya
yang kita coretkan di kajang hati
bersaksikan si bangku bisu itu
yang masih tersenyum
biarpun semua cerita tersebut
tenggelam ditelan tasik dusta.
Dulu
bangku itu sering tersenyum
dan masih lagi tersenyum kini
…pun masih bisu.
Qalam Bertinta
31052013
0837am
No comments:
Post a Comment