Sorotan mata itu agak terlalu meliar luar biasa,
Omelannya menerjah kias kata-kata,
Renungannya tajam terbias sampai ke alisnya,
Olahan dalam bahasa tatapannya,
Tertera rasa benci pada kelopaknya,
Aturan dendam tersembunyi di penjuru kerlingannya,
Nista sorotan mata itu berlagak di dalam sombong angkuhnya.
Mata yang melimparkan sorotan tajam itu,
Adalah mata yang suka menipu,
Tentang hala tuju kemajuan bangsa yang bersuku-suku,
Antaranya sorotan mata yang jahat dibuat-buat tidak tahu.
Itu adalah sorotan mata pandai buat durjana,
Telus ikhlasnya tersembunyi di dalam sorotannya,
Usah dilayan bahang dusta yang selalu dibuatnya.
Nukilan Pencinta Puisi,
Bayu
Segamat,Johor.
26.12.2011 @ 1410 hrs (Isnin).
Tertera rasa benci pada kelopaknya,
Aturan dendam tersembunyi di penjuru kerlingannya,
Nista sorotan mata itu berlagak di dalam sombong angkuhnya.
Mata yang melimparkan sorotan tajam itu,
Adalah mata yang suka menipu,
Tentang hala tuju kemajuan bangsa yang bersuku-suku,
Antaranya sorotan mata yang jahat dibuat-buat tidak tahu.
Itu adalah sorotan mata pandai buat durjana,
Telus ikhlasnya tersembunyi di dalam sorotannya,
Usah dilayan bahang dusta yang selalu dibuatnya.
Nukilan Pencinta Puisi,
Bayu
Segamat,Johor.
26.12.2011 @ 1410 hrs (Isnin).
No comments:
Post a Comment