ELEGI DI PELABUHAN
Elegi ini disulam dalam bahasa pujangga,
Luahan kata bicara disebut di dalam sajak pendek dan sedih,
Episod rentetan cereta bertatih pada setiap plotnya,
Gerbang duka menyambut lolongan jiwa pedih,
Ingin ku sampaikan kehangatan pelukan walau lidah kelu berhiba.
Di pelabuihan ini di atasnya batu-batu nisan yang telah berakar,
Ingin sekali daku lawati meskipun basah dalam renyai gerimis pagi.
Perpisahan yang benar-benar menciptakan jarak kejauhan,
Elegi di pelabuhan ini sunyi menghuni saat desir bayu menyapa,
Lembayung pagi berlagu pilu tak terhentikan,
Aku pun terasak melayan renungan jauh lalu terkasima,
Berbisik ke hati mari mengutip manik-manik tasbih igau pun terkilan,
Untukmu yang mungkin tidak pandai merindu lagi walau cinta itu berharga,
Hening hiba dipersembahkan ini bukan datang dari rasa cinta yang lain,
Aksinya masih seperti tumpahnya si airmata bagai embun berkaca,
Naluri di hati tinggi melangit meninggalkan bayang ayu yang tak merimbun.
Nukilan Pencinta Puisi,,
Bayu
Segamat,Johor.
28.12.2011 @ 1840 hrs (Khamis).
Ingin ku sampaikan kehangatan pelukan walau lidah kelu berhiba.
Di pelabuihan ini di atasnya batu-batu nisan yang telah berakar,
Ingin sekali daku lawati meskipun basah dalam renyai gerimis pagi.
Perpisahan yang benar-benar menciptakan jarak kejauhan,
Elegi di pelabuhan ini sunyi menghuni saat desir bayu menyapa,
Lembayung pagi berlagu pilu tak terhentikan,
Aku pun terasak melayan renungan jauh lalu terkasima,
Berbisik ke hati mari mengutip manik-manik tasbih igau pun terkilan,
Untukmu yang mungkin tidak pandai merindu lagi walau cinta itu berharga,
Hening hiba dipersembahkan ini bukan datang dari rasa cinta yang lain,
Aksinya masih seperti tumpahnya si airmata bagai embun berkaca,
Naluri di hati tinggi melangit meninggalkan bayang ayu yang tak merimbun.
Nukilan Pencinta Puisi,,
Bayu
Segamat,Johor.
28.12.2011 @ 1840 hrs (Khamis).
No comments:
Post a Comment