DINGIN DI LUAR JENDELA
Desir angin berpuput di luar jendela,
Ingin kugapai dan kurangkuh,
Nyanyikan sebuah lagu tentang cinta,
Gemersik lunak suara tumpah di lembah resah,
Ibarat rerumputan tersiram secangkir madu asmara.
Di luar jendela ada dingin bermandi cahaya bulan,
Indahnya bagaikan sukma tercelah berhias rawan.
Letih mengalirkan lesu,
Usaikan rindu yang telah lama membatu,
Aduhai gulung ombak di lautan rindu dan kamu wahai sang bayu,
Riuhkanlah rajuk di ranting-ranting kasihku.
Jalinan warna bercorak aneka rupa,
Elok dipandang sekalipun redup dalam kusam cahaya,
Nyanyian rindu itu tetap menjengah di luar jendela,
Dalam bayang tanpa rupa,
Evolusi dingin santun berlegar di rimba masa,
Lolong pada larut malam meruntun hiba,
Aksinya terkasima dalam serat dingin di luar jendela.
Nukilan Pencinta Puisi,
Bayu
Segamat Johor.
06.02.2012 @ 0151 hrs.(Isnin).
Ibarat rerumputan tersiram secangkir madu asmara.
Di luar jendela ada dingin bermandi cahaya bulan,
Indahnya bagaikan sukma tercelah berhias rawan.
Letih mengalirkan lesu,
Usaikan rindu yang telah lama membatu,
Aduhai gulung ombak di lautan rindu dan kamu wahai sang bayu,
Riuhkanlah rajuk di ranting-ranting kasihku.
Jalinan warna bercorak aneka rupa,
Elok dipandang sekalipun redup dalam kusam cahaya,
Nyanyian rindu itu tetap menjengah di luar jendela,
Dalam bayang tanpa rupa,
Evolusi dingin santun berlegar di rimba masa,
Lolong pada larut malam meruntun hiba,
Aksinya terkasima dalam serat dingin di luar jendela.
Nukilan Pencinta Puisi,
Bayu
Segamat Johor.
06.02.2012 @ 0151 hrs.(Isnin).
No comments:
Post a Comment