Di kala rengetan sendu
berlagu sayu, menyelubungi
naluri, berkecamuk
melaung kepedihan
kesedihan
Panahan pilu menatap sepi
saat luluhnya kalbu
berlalu dalam kepekatan
malam yang dingin
berlabuh di pelayaran duka
Tersepuk luangsa aksara
merintih kelesuan
terbelenggu jiwa raga
tika palungan kasih
terkedu dalam sebak
Gedungan lirik mata
terbendung ledakan
penderitaan, menyusup
kepedihan, bisakah
penangguhan
Dendangan alunan sedih
bergema, meniti sendirian
di mana penghujungnya
terbiar dalam suram
terbuang dalam kelam
Bernoktahkan relungan
panji-panji keretakan
bagai ditiup bayu
menyapa titisan
airmata berjuraian...
'Rembulan Hjiab Berbicara Sepi'...direntap kepiluan...
02 September 2012 Isnin
16 Syawal 1433
3.05pm
SNQ
kesedihan
Panahan pilu menatap sepi
saat luluhnya kalbu
berlalu dalam kepekatan
malam yang dingin
berlabuh di pelayaran duka
Tersepuk luangsa aksara
merintih kelesuan
terbelenggu jiwa raga
tika palungan kasih
terkedu dalam sebak
Gedungan lirik mata
terbendung ledakan
penderitaan, menyusup
kepedihan, bisakah
penangguhan
Dendangan alunan sedih
bergema, meniti sendirian
di mana penghujungnya
terbiar dalam suram
terbuang dalam kelam
Bernoktahkan relungan
panji-panji keretakan
bagai ditiup bayu
menyapa titisan
airmata berjuraian...
'Rembulan Hjiab Berbicara Sepi'...direntap kepiluan...
02 September 2012 Isnin
16 Syawal 1433
3.05pm
SNQ
No comments:
Post a Comment