Followers

Carian Dalam Blog Ini

Sunday, September 2, 2012

PUISI MERDEKA

Lukisan ini tak berbingkai
indah hanyalah jampi kebayan mamai
malah perit bagai malam makan malakamo
wadah tak penuh di tadah
malah sumpah seranah tak bermadah.

Aku di sisi malam menonton kisah ulang-ulangan
secangkir kopi penghilang haus mengunyah lumat puisi bidalan
ramai yang membuta tuli naik ke bulan
pakai kereta lembu
tak kurang si pekak melastik ke awan
pakai batu seremban
yang sampai hanya
penarik beca tua di jalanan.

Ini puisi merdeka
bersayembara di dataran
kuda kuda liar berlarian
menghidu debu-debu kering di perbaringan malam ... berserakan
lalu orang-orang gila memadah kata-kata walang
penawar letihnya si kuda putih
cari penyakit sial, bawa pulang
dan sudahnya bendera kita tinggal separuh tiang.

Ini puisi merdeka
bukan sajak sajak cinta loya
bukan sekadar tunding jari situ sini, situ sana
ini lengkung yang sentiasa menyapa
mainan si akordian buta di kaki lima
membeli senyum yang semakin tua
mana wajah dan harta kita sebenarnya
wajah anak merdeka dimana ?

.
Angah Arie
Ruang sengal , Seremban
06072011 11:00

No comments:

Post a Comment