~ Memori Duka ~
Merias jemari
sambil menatap langit
nuansa keindahan
saujana mata memandang
ingin kuluahkan rasa
adar tiada lagi amarah terpendam
tersimpan rapi dalam diam
sebening kasih dulu
kian kabur dan membeku
saat syair rindu berlagu
aku masih merenung kertas itu
ingin merangkai kata
menitip kalam dari lubuk jiwa
akarnya kisah dan cerita
sebuah memori duka
mungkinkah takdirNya
merobek mimpi-mimpi indah
bergentayan dalam lena beradu
berkecai segala harapan
musnah teratak impian
mungkinkah di ketika ini
kuperlu melihat ke dalam diri
di mana silapnya
ke mana arah tujunya
lentera alam maya
bercanda menyembunyi lara
terdetik di minda
khilaf bicara kata
menghimpun galau resah
walau sehati dan sejiwa
namun tetap tak dapat bersama
pasti hikmhNya tersembunyi
dalam tangis airmata
dalam kudus doaku padaNya, Yang Maha Esa
~ Tinta Pena ~ Alamanda Desa ~
~ 221112 ~ 1.45 am ~
ingin kuluahkan rasa
adar tiada lagi amarah terpendam
tersimpan rapi dalam diam
sebening kasih dulu
kian kabur dan membeku
saat syair rindu berlagu
aku masih merenung kertas itu
ingin merangkai kata
menitip kalam dari lubuk jiwa
akarnya kisah dan cerita
sebuah memori duka
mungkinkah takdirNya
merobek mimpi-mimpi indah
bergentayan dalam lena beradu
berkecai segala harapan
musnah teratak impian
mungkinkah di ketika ini
kuperlu melihat ke dalam diri
di mana silapnya
ke mana arah tujunya
lentera alam maya
bercanda menyembunyi lara
terdetik di minda
khilaf bicara kata
menghimpun galau resah
walau sehati dan sejiwa
namun tetap tak dapat bersama
pasti hikmhNya tersembunyi
dalam tangis airmata
dalam kudus doaku padaNya, Yang Maha Esa
~ Tinta Pena ~ Alamanda Desa ~
~ 221112 ~ 1.45 am ~
No comments:
Post a Comment