Puisi : Pabila Ratu Malam Menitah Rasa
Kenapakah entah semena?
bintang melangit redup cahaya
kelu membisu seribu bahasa
tatkala ratu malam hadir bicara
mencelak malam bertatah pesona
menutur hikayat purbani untuk dirasa
melaksa gebuk rindu alam semesta
berkias madah mendamai sukma
berdiksi asyik belaian asmara
hingga merona para dewi cemburu buta
sekian lama hadirmu kupinta
hanya kini bersimpuh manja
menyulam cindai mahar berharga
melarik madah menggunung asmara
bersemi nawaitu mahligai bahagia
pada cinta yang kini bertakhta di mata
fatwa serikandi pujangga menoktah makna
tertib mencerapi tanpa silau bersangka
agar senandung rindu yang melaut bergema
melabuhkan mimpi terindah menyapa lena….
Nukilan :
Din Kelate
13 Muharram 1434 H
28 November, 2012 M
mencelak malam bertatah pesona
menutur hikayat purbani untuk dirasa
melaksa gebuk rindu alam semesta
berkias madah mendamai sukma
berdiksi asyik belaian asmara
hingga merona para dewi cemburu buta
sekian lama hadirmu kupinta
hanya kini bersimpuh manja
menyulam cindai mahar berharga
melarik madah menggunung asmara
bersemi nawaitu mahligai bahagia
pada cinta yang kini bertakhta di mata
fatwa serikandi pujangga menoktah makna
tertib mencerapi tanpa silau bersangka
agar senandung rindu yang melaut bergema
melabuhkan mimpi terindah menyapa lena….
Nukilan :
Din Kelate
13 Muharram 1434 H
28 November, 2012 M
No comments:
Post a Comment