BUNGA ALPAMU DI BATAS SETIAKU
Kutenuni hari-hari semalam
dari benang-benang resah
untuk kuselimuti bilahan rindu
yang basah dan dingin di penyidai malam
dan senda pun masih terus membungkus parit derita.
Retak hati ini masih dicumbu kenangan
hingga musnah bening rasa di langit hati
pun kerinduan itu aku
cuba menyonsong lagu merindu syurga
untuk membawa mesra segala keretakan
yang melingkar hati
dan senja pun resah di rimba sepi.
Di saat mentari berangkat turun
biarpun mesra masih bersatu dalam gelora
namun bayang-bayang sepi itu terus membisu
sepertinya kata-kata tidak dapat lagi bertahan
dibuai keasyikan nafsu dan keangkuhan waktu
dan walau khusyuknya rindu kubisikkan
kaumasih lagi menabur bunga alpa
di batas setiaku.
Lalu rinduku pun menangis lagi!... .
Qalam Bertinta
02032013
1229pm
No comments:
Post a Comment