BIOL (BIUL) - Kesengalan ini mencipta suatu
cerita baru dan menghidupkan suatu cerita lama di alam celik yang buta
ni - alam 'dalam botol' lah, apa lagi. Ia bagai suatu jalinan yang
sering meniti umpama malam menanti siang dan siang menanti malam.
Sampai bila nak habis dah? cerita kesengalan ini sering menujah dan
menerjah dalam kepala otak 'putih hitam' aku nih. Bodoh dan bangang
bukan suatu subjek yang utama yang perlu
dikupas seperti mengupas bawang tetapi ... kebodohan dan kebanganggan
untuk menonjolkan 'bodoh dan bangang' itu sudah menjadi suatu klise yang
sangat meruah laksana ada saja tiang lampu di setiap lorong dalam botol
nih.
Ini bukan zaman tak cukup baju atau seluar jean koyak,
boleh terjah ke luar laman menayang 'tren'. sebaliknya inilah zaman gah
berdiri di tengah jalan menanggalkan pakaian untuk membuktikan perkasa
dan jelita sambil tayang 'anu'. Buktinya tiang-tiang lampu tanpa mentol
berdiri megah di banyak lorong. Maka terbaringlah akal-akal si
kelakatu-kelakatu mencari cahaya lampu. Akhirnya hilang tanpa nisan,
mati sebelum ajal. Sampai bila nak baling batu ke awan. Nanti-nantinya
kembali semula dalam diri. masa tu tiada lagi tepuk tangan sambil nyanyi
lagu tepuk amai amai belalang kupu kupu.. masa tu mungkin nyanyi lagu
"lancang kuning" kot.
Aku melihat dari mata kesengalan seorang
budak ini dengan hatinya budak yang kau sering panggil 'Budak sengal'
dengan nada rasa yang memang sangat sengal. Dari ruang kesengalan aku
ini, dapat kulihat engkau, engkau dan engkau... yang sekalian engkau ini
menunding ketika berdiri, menunduk ketika duduk. Duhai yang masih mampu
kupanggil "KAWAN" usahlah beremosi, kitakan masih berpijak di bumi.
jangan pula terlalu berambisi, pena kita pun suatu masa akan terhenti.
Timbang rasalah sikit. Bawa empati dalam diri dan bimbit nuraga dalam
hati.
Ini bukan magnet simpati dari aku, bukan juga menjual nada-nada simpasi, ini sekadar cubitan naluri dan nurani selagi-lagi.
Tak mengapalah kalau engkau, engkau dan engkau atau sekalian engkau
pandang aku dengan jeling, aku tetap senyum sindir kerna kita ... kita
ini masih bersalaman tanpa bertatapan.
Korang memang BIUL dalam pandangan RUANG SENGAL aku.
.
Angah Arie
Seremban 250313 23:00
No comments:
Post a Comment