Followers

Carian Dalam Blog Ini

Sunday, October 7, 2012

SEBELUM CIPARAY MELERAI ANDAI HINGGA DERAI

SEBELUM CIPARAY MELERAI ANDAI HINGGA DERAI

Karya: Muhammad Rois Rinaldi

I
perjalanan selangit abu menembus tubuhtubuh batu
lempar lintasan terengkuh antara himpit gegunung
rumahrumah dan beberapa hutan juga banjaran bambu
meruhi lagi kematian yang begitu menempurung jumpa

meski terhenti di kedaikedai terminal teguk kopi hitam
aku berkelakar kembali dengan misteri di kumparan nyeri
seketika jalanan bersibahu menggadang gamang dendang
pada malam senyap yang merayap gegap lambaikan tangan
pada kutubkutub kerinduan yang hampir menemu lelehnya
: dirumuskan tatanan gelas, piring dan tempat sandarkan bibir

II
kekasih yang jauh menunggu rengkuh segera terlunaskan
kukukuku ayat semesta mengesumat rejam ingatan kekanak
yang ranting menggemeretak patah mengacungi batasbatas
: menetaslah tangis di lelubuk jiwa menggerigi sekujur sukma

namun debar mempegasi laju merentas ngilu yang asing
sampai kekasih tersenyum di muka jendela merenda rona
tanpa salam menebas kalang seolah mendulang cerlang
namun garda kesadaran tuntaskan pergumulan malang
: tirai ranjang bersibakan memintal sepi yang menyalak

III
tak ada mengerti bagaimana cinta melabirin dan minta arti
saat diam jadi media paling gerhana dan bicara berarti purna
sedang tak ada definisi bagi cinta yang sangat lama hilang bahasa
: bersiteguh adalah kehancuran dan membelah rasa adalah binasa

bilakah seusai jumpa adalah abadinya jeda, kemana rindu setelahnya?

Ciparay menuju Banten
2012

No comments:

Post a Comment