Followers

Carian Dalam Blog Ini

Sunday, October 7, 2012

FRAGMEN SEONGGOK SINGKONG

FRAGMEN SEONGGOK SINGKONG

muka subuh kemarau menggelapar lapar mahasiwa yang dikata pintar
lugu dan kerap kena tipu di sekitar pekarangan kampus berputarputar
antara akar menjalari sungut rumput setonggak singkong teronggok
bila seorang sahabat datang membawa rantang didekaplah erat
tapi semenjak terdepak kelebat bebayang menambah mesakat

ditebasnya semak merenggut montong dari cakar tanah
demi segala kecewa menjejaki kemunafikan punggawa
dibakarnya reranggas kayu meraba rembes duka di nyala
memujanggakan mata yang semalaman tak juga hatam
mengeja namanama, seketika membrudul usus mayat
diserunya dalam bisu seluruh pemilik nisan hampa tulisan
tengadah pada runcing hujan: musim kehilangan haluan
dan bersama kumparan dendam pecahlah jiwa dari sukma
memusatkan perhatian pada montong singkong di atas bara
menundukkan kepala juga daya yang begitu lama tertekuk
sebelum akhirnya singkong gosong menggenapkan kutuk!

langit perlahan melerengi bola api raksasa yang tergelincir sempoyong
di angkangannya mahasiwamahasiswa ditembaki di jalanjalan tuntutan
polisi-militer menyanyikan mars kemenangan atas kedunguannya sendiri
menerobos kampuskampus melakukan invansi teluk babi membutaliar
segerombol pelajar tawuran ngingsrek ingus dan susu keledai di bibirnya
sedang para ibu sibuk arisan, ramai betul goyang pinggul di alunalun kota
dan pemulung-gepeng-janda-yatim-piatu antara seliweran orang gila
sibuk mencari undangundang, pancasila, bineka tunggal ika dan nkri
yang ditelanjang-diperkosa-dikebiri sebelum akhirnya amblas!

seonggok singkong bakar yang jadi bara hampa panas
takkan bikin mampus walau seekor bayi tikus sekalipun
karena kemarau selalu ngacak di pagi yang tergelepar
sedang berjuta kilo meter kabar berkoarkoar hambar
lantas apa gunanya pendidikan soal hukum dan moral
bila kian terpelajar perwajahannya kian mewujud barbar,
apa gunanya pilarpilar kebangsaan dalam setiap seminar
bila menambah kenyataan atas ritualritual ketimpangan ?

pada kemungkinankemungkinan yang kian mengobori muskil
berkali dirumuskan kegagalan berikut dengan pesta penyambutan
dan manusiamanusia indonesia dungulah yang dijadikan sesajen
bagi tarian jelata yang merakyatkan laknat di sekujur mesakat!

Cilegon-Banten
07 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment