Followers

Carian Dalam Blog Ini

Tuesday, October 9, 2012

FRAGMEN MUSIM

FRAGMEN MUSIM
Karya: Muhammad Rois Rinaldi

ketika udara tertangkup hujan deras, ditampar dingin
yang asing dan tertusuk ranting tajam hingga luka dalam
mengguratkan namamu pada retakan kaca-kaca berembun
seperti mengeja kembali banjaran aksara yang tak kukenali
di seberang jalan kuntum-kuntum jambu ungu yang gigil
telah teronce sempurna di tangan mungil bocah-bocah
yang menanggalkan baju berlari sejauh derai merinai
sebelum akhirnya lesap sedang deras belum usai
begitu lampau mengingat-ingat kembali keterhilangan
tapi tiba-tiba kenangan memetir di tujuh petala--di mataku
saling silang menyimpul jaring laba-laba: terperangkap di sana

ah! aku biasa berperang dengan kecamuk pikiran sendiri
mengangkat garda dan membenturkan tempurung kepala
memompa senapan lantas gegas meledakkannya di aorta
akrobat waktu adalah segelas kopi hitam yang kuaduk
di meja-meja perjumpaan yang diangkangi kemunafikan
aku terlanjur autis: berkali kopi dingin enggan kuteguk
karena antara perbincangan berkelebatan psikopat
tapi tak mungkin asingkan diri dari perkumpulan
karena dalam sendiri aku didatangi angka-angka
masa silam yang tak pernah selesai kubilang

bila hujan reda dan musim kembali ke tempat semula
pada malam berbulan retak. aku kembali lintasi pematang
ketika jangkrik-jangkrik juga kunang-kunang khusuk berdoa
saat itu, jangan tidur terlalu lelap, bu, lekaslah buka pintu
sebelum esok datang, kembali aku dalam bayang dan kenang

Cilegon-Banten
07 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment