Gema merdeka menyala di bahu semporna,
Usulkan budaya suku-suku bangsa,
Rancakkan gelora di lautnya seperti hijau wajahnya,
Indah urat sarafnya pecahkan gelas-gelas kaca,
Nyanyikan lagu dari syair miskin gelombang tema,
Dalam payah cambahkan jiwa haba,
Anak-anaknya mati nama,
Meruntun di balik tirai janji bayang di mata.
Semporna muram tangis basah seperti embun,
Elok rupa wajah bagai tiada senandung resah bersiri,
Mesrakan diri lompat-lompat aksi anak manjangan,
Punah diri dari segala kemajuan janji tinggal janji,
Onak yang sengaja ditusuk sepanjang jalan,
Rimbun mimpi agung aral dilihat seperti memaki,
Nista mudah meludah di atas batas harapan,
Amat senang dan santun menjilatnya kembali.
Nukilan Pencinta Puisi,
Bayu.
Mersing Johor.
250812@1408hrs(Sabtu).
Nyanyikan lagu dari syair miskin gelombang tema,
Dalam payah cambahkan jiwa haba,
Anak-anaknya mati nama,
Meruntun di balik tirai janji bayang di mata.
Semporna muram tangis basah seperti embun,
Elok rupa wajah bagai tiada senandung resah bersiri,
Mesrakan diri lompat-lompat aksi anak manjangan,
Punah diri dari segala kemajuan janji tinggal janji,
Onak yang sengaja ditusuk sepanjang jalan,
Rimbun mimpi agung aral dilihat seperti memaki,
Nista mudah meludah di atas batas harapan,
Amat senang dan santun menjilatnya kembali.
Nukilan Pencinta Puisi,
Bayu.
Mersing Johor.
250812@1408hrs(Sabtu).
No comments:
Post a Comment