Kutemui senyummu di langit
Setelah lama menjadi penanti
Pada bulan yang menyulam angkuh
Dari perca awan musim sepi
Bagaimana aku bisa menjadi pentafsir
Pada sunyi yang berbicara bahasa malam
Pada hati yang bersuara dalam diam
Tatkala leka meresahkan waktu
Dan asyik menganyam takdir
Tenang ini teracik gerimis
Menetes dari langking langit
Menyatu jadi embun...jadi tasik
Yang mencerminkan wajah siang
Mewarnai bianglala dalam gelita
Betapa aku masih mahu melukis
Setia pada langit senja
Dengan warna-warna gembira
Sampai akhir penantian ini
Akhirnya
Kutemui senyummu di langit
Setelah lelah menjadi penanti
Dan aku memilih untuk mencari
Qalam Bertinta
13022011
Bagaimana aku bisa menjadi pentafsir
Pada sunyi yang berbicara bahasa malam
Pada hati yang bersuara dalam diam
Tatkala leka meresahkan waktu
Dan asyik menganyam takdir
Tenang ini teracik gerimis
Menetes dari langking langit
Menyatu jadi embun...jadi tasik
Yang mencerminkan wajah siang
Mewarnai bianglala dalam gelita
Betapa aku masih mahu melukis
Setia pada langit senja
Dengan warna-warna gembira
Sampai akhir penantian ini
Akhirnya
Kutemui senyummu di langit
Setelah lelah menjadi penanti
Dan aku memilih untuk mencari
Qalam Bertinta
13022011
No comments:
Post a Comment