Followers

Carian Dalam Blog Ini

Sunday, October 27, 2013

Tajuk:Terlanjur Mencintai

Tajuk:Terlanjur Mencintai

Mengapa harus jadi begini?
Mengapa harus bingung?
Mengapa bicaraku terhenti seketika?
Mengapa aku takut kehilanganmu?
sedangkan aku tahu
aku tidak layak menjadi surimu.

Diamku terpaku
mengintai langit mendung
lewat kuakan jendela kayu
demikian hatiku mendung
meresahi sesuatu yang belum nyata
menjadi milikku.

Aku sedar
pertemuan malam minggu
menjadi tanda tanya
pada kotak mindaku
apa yang bakal berlaku
aku kurang pasti
kerana aku tidak suka
bermain emosi.

Bila aku melewati depanmu
saat engkau senyum hatiku damai
seolah-olah aku dapat melihat
isi hatimu yang berselindung
di sebalik dinding jantung.

Di tangan kananku
kuterima secebis nota kecil
berwarna putih bertulisan pena biru
kubaca nota beriringan debaran
tapi aku direnjatkan kejutan.

Katanya dalam nota:
‘Bicaramu umpama salju putih
mendamaikan jiwa
matamu umpama kilauan pedang
menikam kalbu
aku dipanah getaran rasa
mengungkap rindu
aku tahu engkau telah dimiliki
tapi apa dayaku
dalam diam
kuterlanjur mencintaimu’.

Maka sejuk hatiku
mendengar luahannya
kerana apa yang kurasa
dia juga merasainya.

Saat kududuk di pelamin pernikahan
aku dikejutkan satu berita hiba
jejaka yang diberikan Allah kepadaku
telah menemui Allah lebih dahulu.

Titisan jernih berguguran
tanpa dipinta
Mengapa semua ini terjadi
kepada diriku?
Apakah ini ujian Allah kepadaku?
Ya Allah,
berikan aku kekuatan
yang berpanjangan
agar aku tabah menempuhi hidup ini
biarpun jejaka yang kucintai
sudah tiada di sisiku.

Redhaku pada ujian Allah.

Ilham Minda,
Precious Hope
10/10/2013

No comments:

Post a Comment