BILA HATI DILAPAH DUKA 2
( buat teman-teman teristimewa )
tiada yang lebih kecewa
melihat Melayu bangsaku
pemimpin cendekia diperkuda haloba
jelir lidah rakus membaham mangsa
tiada yang lebih hina
melihat Melayu bangsaku
ditelanjang maruah di pinggir mahkamah
dijijik ludah di bibir ummah
tiada yang lebih duka
melihat Melayu bangsaku
mencarut retorik akhlak mulia
menepis hikmah lidah pendeta
tiada yang lebih sengsara
melihat Melayu bangsaku
menikam setia melontar sisa
mengutip kaca mengais permata
tiada yang lebih derita
melihat Melayu bangsaku
tangkai remaja terpokah susila
bunga bangsa terkoyak budaya
tiada yang lebih bisa
bisa sebisa-bisanya
melihat Melayu bangsaku
hebat mendabik dada di suria negara
mantap menjulang nama di tahta dunia
sedangkan mereka telah melupakan...
teratak usang itu
yang pernah mendidik mereka
akal budi jatidiri
akar budaya etika agama
Tiada yang lebih pilu
pilu sepilu-pilunya
melihat Melayu bangsaku
merintih hanyut ditepuk globalisasi
serpih melukut dikepuk sendiri
sedangkan mereka telah melupakan...
seorang tua berjanggut putih
menggeleng kepala membebat letih
darahnya masih merah, masih mengalir
matanya masih merah, masih banjir
Katanya:
" anakku telah tidak kenal lagi
akar Islam
pohon agama
rumpun maruah
tunjang bangsa
anakku telah tidak betah lagi
sujud kembali
menginsafi diri
berkampung kasih
di teratak kasih ini "
AB Airis Shah
7 April 1997
SMKTAM
No comments:
Post a Comment