Meniti di tengah kabut pagi
angin membawa sapaku
dari jendela pagi
jejak-jejak embun membasah desah
kugenggam secebis asa yang masih tersisa
Sebongkah gelora terselip kembali
Kegalauan hati saat bayang menghampiri
sejenak retak di lembar memori
kata-kata yang pernah kauusung
dalam madah-madah sumpah
sebenar menelan kosong
sanggup menghitung setiap kata
bagai mengeja
telah aku kutip satu persatu
dari arus waktu
teduh awan menumpang tika gerimis mendung
betapa redup rasa menghijau
namun warna rumput-rumput kering
seakan menyebarkan serpihan warna
agar mata terbuka
tidak terjatuh dalam racunnya.
Eytajms
16/12/12
penahatiku
kata-kata yang pernah kauusung
dalam madah-madah sumpah
sebenar menelan kosong
sanggup menghitung setiap kata
bagai mengeja
telah aku kutip satu persatu
dari arus waktu
teduh awan menumpang tika gerimis mendung
betapa redup rasa menghijau
namun warna rumput-rumput kering
seakan menyebarkan serpihan warna
agar mata terbuka
tidak terjatuh dalam racunnya.
Eytajms
16/12/12
penahatiku
No comments:
Post a Comment