ANTARA SANG DURI DAN SANG LEMBUT
Sang Duri mula bicara
Hai Sang Lembut!
tidakkah kautahu?
wibawaku dari paksina
melangkaui daksina
memegang tampuk amanah
semua merafak sembah
usah kaubelot
menggolek atau tergolek
kaupasti luka
Maka jawab Sang Lembut
wahai Sang Duri!
terlebih dahulu ampun dan maaf kupinta
aku rakyat biasa yang hina
tiada kepakaran berbahasa istana
apa yang aku tak tahu?
semua sudah tersurat
usah kau angkuh
nobatmu tiada
daulatmu dusta
takhtamu di mana?
Dusunku jadi singgahsana
takhtaku merata
bisa daulatku
kelahiranku sentiasa ditunggu
Waspadalah sang duri
sebaik kelahiranmu nanti
kau akan ditawan
sirnalah kuasa yang kaubanggakan
takhtamu bersemadi di dapur lara
Begitu juga nasibku
tragedi luka menimpa bangsaku
bagai dihiris-hiris dengan sembilu
juadah istimewa yang sendu
tiba giliranku
akan kutenyeh dagingmu
kaukaku membisu
Mereka sendawa kesyukuran
betapa nikmatnya ciptaan Tuhan
Oleh:
Muhamad Amin
Di sebuah Dusun Durian,
Serian
24 Disember 2012
No comments:
Post a Comment