Punah.
Semilir angin yang meniup seraut wajah
hakikatnya hanya suara mendengus kecewa
memberi salam penuh gelisah dari hempasan badai
diri seakan bergelut dalam gelombang ombak ganas
masih terkapai-kapai mencari erti dari kerasnya dugaan
yang kukumpul dari sisa-sisa pengalaman
cukup, tak terbawa dan tiada berdaya lagi
akhirnya, cinta itu tersadai di birai pantai
punah, berkecai dan berderai.
Sabby Yusoff
Ampang Jaya
26102013.
No comments:
Post a Comment