Followers

Carian Dalam Blog Ini

Tuesday, June 11, 2013

KESENDIRIAN YANG MENAFSIR

KESENDIRIAN YANG MENAFSIR

Cuba menafsir di kala kesendirian yang sedang asyik menganyam bilah-bilah sepi
malam yang serasanya panjang menabur manik-manik rindu yang jatuh bertebaran
lalu kukutip tiap butirnya dan kugantungkan pada dada resah yang sugul
sedang malam berengsot malas dan mengundang gelap serawan hati
pun akulah yang masih bersandar pada dada resah…tanpa suara
membatu dalam sepi yang semakin menggembangkan sayap penantiannya
: dan di ujung penantian itu adalah aku.

Aku yang sering melontarkan bahasa-bahasa senyap ke rimba sebuah pengertian
menerjah mata angin yang mencantas pohon harap hingga ke perdu semangat
seakannya ingin membungkas semua rasa tika harapan masih bertatih langkah
dan dalam anyaman sepi yang masih menyusur jaluran ke bucunya
aku mencari petak agar terhindar dari goresan bilah-bilahnya yang melukakan
untuk aku terus bermukim dalam larutnya penantian seorang aku

…dan malam pun merampas cahaya siang.

Qalam Bertinta
10062013
1001am

No comments:

Post a Comment