Followers

Carian Dalam Blog Ini

Thursday, October 11, 2012

PISANG EMAS

PISANG EMAS

Penyair tua itu adalah seorang ibu,
Impikan nukilannya dihebahkan,
Secantik gimik kias bahasa melayu,
Aliran temanya harap dipusatkan,
Nyaman bidalannya biarlah dirasakan,
Gempitanya merata menuju haluan.

Esok bermula pada hari ini,
Malam nanti temankan kamu wahai kekasih,
Agar sepanjang hari nanti tiada yang tangisi santai di hati,
Simpanlah resahmu di serambi kasih.

Pernahkah kamu dengerkan,
Ibu tua itu berkeluh-kesah,
Sesaat nan lalu menyongsong kurun,
Abadikan diri taat merindu kasih,
Nangis sendiri santun sayu meruntun,
Getar jantungnya berdenyut parah.

Esak tangis ibu kandungku,
Memilus sendu hiba hatiku,
Aku terlontar terhempas ke batu,
Sesal menunggal sia-siakan ibu.

Pisang emas dibawa belayar,
Masak sebiji di dalam peti,
Hutang ibu tak mampu dibayar,
Hutang judi dibawa sampai ke mati.

Nukilan pencinta Puisi,
Bayu
Mersing, Johor.
13.04.2012 @ 1445 hrs (Jumaat).

No comments:

Post a Comment